Cara Menghasilkan Uang di Facebook, Hanya Main Game Dapat Puluhan Juta Per Bulan, Begini Caranya

Gambar
  Cara Menghasilkan Uang di Facebook, Hanya Main Game Dapat Puluhan Juta Per Bulan, Begini Caranya Fhani Putri Desma Di era 4.0 saat ini, masih banyak orang yang tidak tahu cara menghasilkan uang di Facebook. Sebenarnya ada banyak cara menghasilkan uang di Facebook. Bahkan Facebook sendiri telah memberikan panduan tentang cara menghasilkan uang di Facebook itu sendiri. Facebook sekarang telah menjadi platform besar dengan pengguna aktif yang mencapai lebih dari dua miliar per bulannya. Nah, salah satu cara menghasilkan uang di Facebook adalah melalui Facebook Gaming Creator, yaitu bermain game secara live streaming di Facebook. Facebook gaming bisa menjadi gerbang untuk mendapatkan uang puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah hanya dengan modal main game. Kamu bisa bergabung menjadi gaming creator di Facebook dan kamu hanya perlu live streaming game yang kamu suka dan akan digaji setiap bulan. Gaji yang didapat pun jumlahnya tidak main-main. Kamu bisa meraup uang sebesar ...

MATERI - MATERI KEBIDANAN SEPUTAR KESEHATAN

MATERI - MATERI KEBIDANAN

Seputar Dunia Kebidanan 

Ilmu kebidanan 

Wanita

1. ANESTESI



Mengenal Anestesi saat Persalinan

  Persalinan setiap wanita berbeda dan memiliki keunikan tersendiri. Begitu pula nyeri persalinan yang dirasakan, biasanya akan berbeda antara wanita satu dengan lainnya. Rasa nyeri ini biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti posisi dan besar bayi dalam rahim, serta kekuatan dan kontraksi rahim. Persepsi terhadap nyeri persalinan bervariasi pada setiap individu dan sering kali membuat ibu hamil cemas, takut, atau bahkan fobia. Teknologi kedokteran saat ini menjanjikan suatu proses bersalin dengan praktik anestesi, sehingga tingkat nyeri dapat dikurangi. Pada persalinan modern, penggunaan anestesi atau obat bius ini biasa digunakan bukan hanya untuk meminimalkan rasa nyeri, tetapi juga mempermudah proses persalinan.

Prosedur Anestesi saat Persalinan

Ada 3 prosedur anestesi yang biasanya dilakukan dalam proses persalinan, baik normal maupun operasi Caesar.             Jenis-jenis tersebut adalah:

  1. Anestesi Lokal

  Anestesi jenis ini menyebabkan kehilangan sensasi rasa (baal) pada lokasi yang dituju saja. Anestesi lokal tidak ditujukan untuk mengurangi nyeri kontraksi, dan biasanya digunakan untuk prosedur episiotomi. Episiotomi adalah pengguntingan kulit dan otot antara vagina dan anus, yang bertujuan untuk melebarkan jalan lahir. Episiotomi biasanya dilakukan jika daerah otot-otot perineum sangat kaku, sehingga kemungkinan ibu akan mengalami luka yang lebih luas.

  1. Anestesi Regional

  Anestesi regional sering dipilih untuk meredakan nyeri saat persalinan. Pembiusan jenis ini menyebabkan kehilangan sensasi rasa pada daerah bawah tubuh, namun tidak membuat hilangnya kesadaran. Pada persalinan normal, anestesi regional biasanya diberikan setelah kontraksi mulai intens dan kuat. Bius regional dilakukan dengan cara menyuntikkan obat melalui tulang punggung (spine). Jenis anestesi ini pun paling sering digunakan pada operasi Caesar. Anestesi regional umumnya dilakukan melalui dua teknik, yaitu spinal atau intratechal labor analgesia (ILA) dan epidural.

  1. Anestesi Umum

  Anestesi umum biasanya dipilih jika anestesi regional tidak dapat dilakukan, terutama saat terjadi keadaan darurat, seperti perdarahan hebat, dan lain sebagainya.

Perbedaan Spinal dan Epidural

  Dr. Hasanul Arifin, SpAn, KIC, KAP, dari Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK USU dan RSUP Haji Adam Malik Medan, menjelaskan bahwa teknik spinal maupun epidural memiliki perbedaan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. “Pada prinsipnya kedua teknik ini sama-sama mengurangi nyeri, namun pasien tetap dapat mobilisasi. Ibu tetap dalam keadaan sadar sehingga persalinan akan terasa lebih nyaman,” ujar Dr. Hasanul. Lebih lanjut, Dr. Hasanul menguraikan perbedaan di antara keduanya:

  1. Pada epidural, durasi pembiusan yang diberikan lebih lama dibandingkan spinal. Dosisnya pun dapat diatur sesuai kebutuhan melalui kateter epidural. Bila proses persalinan mengalami kesulitan dan operasi Caesar harus dilakukan, ahli anestesi cukup menambahkan obat bius ke dalam kateter epidural tersebut. Kateter ini juga masih dapat digunakan setelah persalinan untuk menangani nyeri pasca operasi.
  2. Pada bius spinal tidak terdapat kateter. Obat hanya diinjeksikan sekali, sehingga bila pembiusan masih dibutuhkan, sedangkan durasi obat biusnya telah habis, diperlukan penyuntikan kembali.
  3. Bius epidural tidak menyebabkan nyeri kepala pasca pembiusan atau disebut juga PDPH (post dural puncture headache) seperti yang dapat terjadi pada bius spinal.
  4. Bius epidural bekerja lebih lama (antara 15-30 menit),sedangkan bius spinal hanya perlu 5 menit untuk menghilangkan sensasi rasa tubuh bagian bawah.
  5. Secara ekonomi, bius epidural membutuhkan biaya lebih mahal dibandingkan bius spinal.
  6. Secara teknik, bius epidural relatif lebih sulit dilakukan daripada bius spinal dan sangat tergantung keterampilan ahli anestesi.
  7. Kedua teknik ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah.

Persyaratan saat Pembiusan

  Setiap pembiusan memerlukan prosedur tertentu, misalnya, puasa kurang lebih 6 jam sebelum tindakan. Tujuannya adalah untuk mencegah aliran balik dari lambung masuk ke jalan nafas. Sedangkan pada anestesi regional, pasien harus bebas luka infeksi di punggung, tidak sedang menggunakan obat pengencer darah atau punya kelainan darah encer.

Anestesi pada Persalinan Caesar

  Pembiusan untuk operasi Caesar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu bius umum (bius total) dan bius regional (hanya setengah badan). Dr. Hasanul menjelaskan bahwa bius umum pada operasi Caesar dapat meningkatkan risiko aspirasi (masuknya isi lambung yang bersifat korosif ke dalam paru-paru). Alasan inilah yang menyebabkan anestesi umum sebisa mungkin dihindari pada operasi Caesar. Selain itu, tetap sadar selama operasi dengan bius regional, membuat ibu dapat menyadari kelahiran sang buah hati sehingga proses inisiasi menyusui dini bisa dilakukan. Ada beberapa kondisi yang mengharuskan anestesi umum lebih baik dilakukan daripada bius regional, seperti ibu hamil dengan eklamsia (hipertensi dalam kehamilan yang disertai kejang) dan keadaan gawat janin atau fetal distress. Sebagai dokter kandungan, Dr. Diana Mauria, Sp.OG, dari Brawijaya Women and Children Hospital juga menyetujui bahwa anestesi regional-lah yang sebaiknya digunakan pada saat operasi Caesar. Alasannya adalah jenis anestesi ini tidak memberikan efek samping pada bayi sehingga pemeriksaan dini terhadap kondisinya bisa dilakukan.

Efek Obat Anestesi pada Bayi

  Dr. Hasanul menyebutkan bahwa obat-obat anestesi dapat memengaruhi bayi bila melewati plasenta dan biasa terjadi pada anestesi umum. “Sebagai contoh, obat penenang, seperti midazolam, diazepam akan dihindari oleh ahli anestesi, karena dapat menyebabkan depresi nafas pada bayi. Selain itu, obat analgetik opioid yang rutin diberikan pada bius umum juga dosisnya dikurangi, karena mememiliki efek samping yang sama pada bayi,” tutur Dr. Hasanul. Sedangkan pada bius regional, obat- obat bius yang diberikan memiliki efek samping yang lebih kecil terhadap bayi bila dibandingkan bius umum.

Dosis yang Tepat

  Sebenarnya banyak faktor yang dapat menentukan dosis anastesi, seperti jenis obat, kondisi tubuh pasien saat itu, dan respons tubuh terhadap obat-obat anestesi. Obat bius yang diberikan melalui pembuluh darah (intravena) dosisnya berdasarkan berat badan. Oleh karena itu, idealnya, semakin gemuk pasien, maka jumlah obat yang diberikan akan semakin besar.

Risiko Anestesi

  Respons tubuh terhadap obat anestesi sangat bervariasi dan tergantung dari jenis obat yang diberikan. Respons tersebut dapat berupa respons fisiologis, seperti hipotensi, mati rasa pada setengah badan, dan relaksnya otot-otot gerak tubuh, maupun berupa efek samping, seperti gatal-gatal pada tubuh (pruritus), mual, muntah, dan gangguan pernafasan. Pada bius umum, respons fisiologis yang dapat terjadi yaitu mengantuk hingga hilang kesadaran dan amnesia (hilang ingatan tentang apa yang terjadi selama operasi). Sedangkan efek samping obat-obat pada bius umum adalah mual, muntah, dan halusinasi (terjadi pada beberapa pasien yang menggunakan obat ketamin selama pembiusan). Banyak wanita ragu untuk mendapatkan anestesi karena merasa tidak alami dan takut akan efek sampingnya nanti. Faktanya adalah tidak ada dua individu dan persalinan yang sama persis, beberapa kasus mungkin memerlukan pereda nyeri, sedangkan kasus lainnya tidak. Diskusikan dengan dokter Anda mengenai hal ini. Akan lebih baik jika Anda berbicara dengan dokter kandungan dan dokter anestesi sebelum memilih prosedur yang cocok dengan kondisi kesehatan Anda. Yang terpenting adalah jangan takut untuk bertanya.

  • # TERBARU
  •  
  • # INFORMASI
  •  
  • # KEHAMILAN
  •  
  • # ANESTESI
2. CARA MEMASANG INFUS 
Pemasangan Infus - Risiko Efek Sampingnya


Infus atau Intravena (IV) adalah sebuah metode pemberian obat yang dilakukan secara langsung melalui pembuluh darah. Terapi ini biasanya menjadi pilihan terbaik jika kondisi tubuh pasien sudah tidak memungkinkan minum obat secara oral (lewat mulut).

Dalam artikel ini,saya akan menjelaskan bagaimana pemasangan infus.

Yuk simak sampai selesai.

Tidak semua kondisi medis perlu diinfus

Tidak semua penyakit memerlukan pemasangan infus. Biasanya dokter merekomendasikan pemasangan infus ketika seorang pasien mengalami kondisi darurat medis yang mengharuskan obat masuk ke dalam tubuhnya secara cepat. Misalnya ketika seseorang kekurangan cairan (dehidrasi), terkena serangan jantung, stroke, atau keracunan.

Ketika kondisi tersebut terjadi, minum obat lewat mulut tidak akan efektif membantu meringankan kondisi pasien. Pasalnya, obat oral membutuhkan waktu lebih lama untuk diserap aliran darah karena harus dicerna oleh tubuh terlebih dahulu. Padahal, pasien sedang membutuhkan penanganan yang cepat karena jika tidak, kondisinya bisa saja semakin memburuk.

Infus juga menjadi penting ketika obat minum tidak memungkinkan. Hal ini dapat terjadi ketika pasien mengalami muntah hebat, dimana semua makanan dan cairan yang masuk ke mulut segera dimuntahkan tanpa sempat dicerna.

Nah, di saat inilah terapi infus menjadi salah satu jalan keluar terbaik. Ya, terapi intervena alias infus dapat membantu mempercepat penyerapan obat ke dalam aliran darah, sehingga obat akan bekerja lebih optimal untuk mengatasi kondisi pasien.

Secara umum, berikut kondisi-kondisi yang membuat dokter menginfus Anda:

  • Dehidrasi parah
  • Keracunan makanan
  • Stroke
  • Serangan jantung
  • Gangguan sistem imun
  • Mengalami infeksi yang membuat pasien tidak responsif terhadap antibiotik oral
  • Menggunakan obat-obatan kemoterapiuntuk menangani kanker
  • Penggunaan obat-obatan tertentu untuk mengatasi rasa sakit
  • Mengalami peradangan kronis

Pemberian terapi intervena tidak hanya terbatas pada kondisi di atas. Mungkin ada beberapa kondisi lain yang tidak disebutkan di atas, namun membutuhkan perawatan intervena. Oleh sebabnya, konsultasilah ke dokter untuk memastikan perlu tidaknya Anda melakukan terapi intervena.

Mengulik jenis-jenis infus

Metode pemberian obat secara intravena ternyata dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Manual.Metode ini dilakukan dengan melibatkan gaya gravitasi supaya jumlah obat tetap sama selama periode waktu tertentu. Perawat dapat mengatur kecepatan tetesan cairan infus dengan cara mengurangi atau menambah tekanan penjepit pada tabung intervena yang dipasang di selang.
  2. Pompa. Laju aliran cairan dalam infus dapat diatur dengan pompa listrik. Perawat akan memprogram pompa agar cairan infus dapat menetes dengan kecepatan dan jumlah yang sesuai kebutuhan pasien. Pompa hanya dapat digunakan ketika takaran dosis obat sudah tepat dan terkontrol.

Terlepas dari metode apa yang digunakan, perawat atau tenaga medis harus tetap memantau infusan Anda secara intensif. Hal ini dilakukan supaya laju cairan yang menetes dari kantong infus terkontrol dengan baik. Laju cairan yang terlalu cepat atau bahkan terlalu dapat memebuat pengobatan menjadi tidak optimal.

Proses pemasangan infus

Sebelum menginfus Anda, dokter, perawat, atau tenaga medis lainnya harus terlebih dahulu menentukan jenis infus yang akan digunakan pasien. Entah itu secara manual atau pompa listrik,

Nah, setelah dokter atau perawat berhasil menentukan metode mana yang terbaik untuk pasien, barulah infus bisa disuntikkan melalui kulit. Namun sebelum memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah, perawat biasanya akan membersihkan area yang disuntik dengan alkohol. Hal ini dilakukan agar area tersebut bersih dari paparan kuman.

Pada orang dewasa, bagian yang paling sering diinfus adalah punggung tangan atau lipatan antara lengan atas dan bawah. Sementara pada bayi, infus dapat diberikan melalui kaki, tangan, atau bahkan kulit kepala.

Anda mungkin akan merasakan rasa tidak nyaman saat kateter dimasukkan ke pembuluh vena. Tak perlu cemas, rasa nyeri ini adalah reaksi normal dan umumnya segera membaik setelah prosedur selesai dilakukan.

Adakah efek samping setelah diinfus?

Setiap prosedur medis tentu memiliki efek samping. Termasuk ketika Anda diinfus oleh tenaga medis di klinik atau rumah sakit. Efek samping setelah diinfus dapat terjadi secara ringan atau berat, tergantung pada reaksi tubuh Anda terhadap obat dan faktor-faktor lainnya.

Secara umum, berikut beberapa efek samping diinfus yang paling sering terjadi:

1. Infeksi

Dalam banyak kasus, infeksi bisa saja terjadi di area bekas suntikan. Biasanya, efek samping ini terjadi akibat proses pemasangan jarum dan kateter yang tidak tepat, atau penggunaan peralatan medis yang tidak steril.

Kondisi ini bisa menyebabkan infiltrasi. Ketika infiltrasi terjadi, obat yang harusnya masuk ke aliran darah justru bocor ke jaringan di sekitarnya. Inflatrasi sendiri dapat menyebabkan kerusakan jaringan parah jika tidak segera ditangani.

Biasanya, gejala infeksi akibat suntikan berupa kemerahan, nyeri, dan bengkak di area bekas suntikan yang disertai dengan demam tinggi hingga menggigil. Segera cari pertolongan medis apabila Anda merasakan berbagai gejala tersebut setelah diinfus.

2. Emboli udara

Emboli udara dapat terjadi akibat adanya udara di jarum suntik atau kantong obat infus. Apabila saluran kantung obat infus mengering, gelembung udara bisa masuk ke pembuluh darah.

Gelembung-gelembung udara ini dapat mengalir ke arah jantung atau paru-paru sehingga aliran darah menuju area tersebut bisa terhambat. Jika terus-terusan terjadi, emboli udara dapat menyebabkan masalah serius seperti serangan jantung atau stroke.

3. Penggumpalan darah

Terapi intervena juga dapat menyebabkan penggumpalan darah. Darah yang menggumpal ini menyebabkan aliran darah melambat sehingga menyebabkan daerah yang tersumbat menjadi bengkak, merah, dan menyakitkan.

Bisakah Infus dilakukan sendiri?

Sayangnya, Anda tidak bisa melakukan terapi infus sendiri. Pemberian infus harus dilakukan oleh dokter atau perawat. Pasalnya, dosis yang digunakan pada terapi infus tergantung pada berat badan, riwayat medis, obat-obatan yang sedang dikonsumsi, serta kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh.

Jumlah cairan yang mengalir dari kantong infus ke dalam vena juga harus diperhitungkan dengan tepat. Cairan infus yang mengalir terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menyebabkan komplikasi seperti sesak napas dan tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat berbahaya, apalagi jika dialami oleh pasien dengan riwayat penyakit kronis.

Di sisi lain, pemasangan infus pun harus dilakukan secara hati-hati karena pemberian obat harus diberikan langsung ke dalam pembuluh darah di bagian tubuh tertentu. Jika Anda salah dalam menentukan letak pembuluh darah, maka infeksi dan penyempitan pembuluh darah bisa saja terjadi. Keduanya pun sama-sama dapat memperparah kondisi Anda.

Jadi, jangan sekali-kali Anda mencoba untuk melakukan prosedur ini seorang diri.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber

ARTIKEL TERKAIT


3. MASALAH MENSTRUASI

Masalah Menstruasi
Tidak dapat dipungkiri menstruasi merupakan suatu kondisi yang selalu melekat pada setiap wanita dan tidak dapat dipisahkan. Hal yang paling meresahkan adalah ketika mengalami gangguan menstruasi.
“Bagi perempuan, menstruasi sangatlah penting karena menandakan kita mulai masuk usia dewasa,”
Namun, tidak jarang berbagai gangguan menstruasi pun menjadi masalah kesehatan reproduksi yang banyak dialami oleh para wanita, hingga harus memeriksakan diri mereka ke dokter.
Dokter mengatakan bahwa gangguan menstruasi ini bisa berkaitan dengan gangguan kesuburan pada tubuh seorang wanita.

1. Menoragia

Menoragia adalah gangguan menstruasi dengan perdarahan menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari. Bisa juga berupa pendarahan yang sangat deras.

Bagaimana mengetahui jika Moms mengalami pendarahan hebat?

Jika Moms perlu mengganti tampon atau pembalut setelah kurang dari 2 jam atau Moms mengeluarkan gumpalan berukuran seperempat atau lebih besar, itu berarti pendarahan hebat.

Jika mengalami perdarahan jenis ini, Moms harus memeriksakan diri ke dokter.

Pendarahan dianggap berat jika mengganggu aktivitas normal. Hampir seperlima wanita mengalami pendarahan hebat selama menstruasi sehingga mereka tidak dapat menyelesaikan tugas sehari-hari sehingga mereka dapat mengatasi aliran darah mereka.

Perdarahan menstruasi yang berat dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, kelainan struktur pada rahim (seperti kutub atau fibroid), kondisi medis lainnya (seperti masalah tiroid, gangguan pembekuan darah, penyakit hati atau ginjal, leukemia, komplikasi dari IUD, keguguran, dan infeksi).

Moms mungkin mengalami gangguan menstruasi menoragia jika:

Miliki aliran menstruasi yang membasahi satu atau lebih pembalut atau tampon setiap jam selama beberapa jam berturut-turut. Perlu menggandakan pembalut untuk mengontrol aliran menstruasi.Perlu mengganti pembalut atau tampon pada malam hari.

Memiliki periode menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari.

Memiliki aliran menstruasi dengan ukuran gumpalan darah seperempat atau lebih besar.Miliki aliran menstruasi yang banyak sehingga Moms tidak dapat melakukan hal-hal yang biasa dilakukan.Sakit terus-menerus di bagian bawah perut selama menstruasi.Lelah, kurang energi, atau sesak napas.

2. Nyeri Menstruasi (Dismenorea)

“Biasanya merupakan nyeri yang dirasakan di hari-hari awal menstruasi,” jelas Dr. dr. Kanadi.

Menurut dokter, gangguan menstruasi satu ini akan terasa semakin kuat apabila jumlah darah yang dilepaskan semakin banyak. Semakin berkurang jumlah darah, maka nyeri yang dirasakan pun akan berkurang.

Nyeri dikatakan sebagai nyeri menstruasi jika terasa sangat mengganggu aktivitas. Sakit ini terjadi akibat adanya kontraksi dari otot-otot rahim untuk mengeluarkan darah.

“Jadi alat ukurnya bisa dibilang dilihat dari apakah nyerinya sudah sampai mengganggu aktivitas sehari-hari kita atau tidak,” 3

Oligomenore adalah gangguan menstruasi di mana Moms mengalami periode menstruasi yang jarang. Itu terjadi pada wanita usia subur.

Beberapa variasi dalam menstruasi adalah normal, tetapi wanita yang secara teratur melewati 35 hari tanpa menstruasi dapat didiagnosis dengan oligomenore.

Haid biasanya terjadi setiap 21-35 hari. Diagnosis berubah menjadi oligomenore setelah lebih dari 90 hari tanpa menstruasi.

Gangguan menstruasi oligomenore memiliki berbagai penyebab:

Paling sering, kondisi ini merupakan efek samping dari pengendalian kelahiran hormonal. Beberapa wanita mengalami menstruasi yang lebih ringan selama tiga sampai enam bulan setelah mereka mulai menggunakan kontrasepsi. Terkadang, menstruasi mereka berhenti total.

Wanita muda yang berpartisipasi dalam olahraga atau melakukan olahraga berat dapat mengembangkan kondisi ini.

Gangguan makan, seperti anoreksia nervosa dan bulimia, juga bisa menyebabkan kondisi ini.

Oligomenore sering terjadi pada gadis remaja dan wanita perimenopause karena kadar hormon yang berfluktuasi.

Oligomenore juga dapat terjadi pada wanita yang menderita diabetes atau masalah tiroid.

Ini juga umum terjadi pada wanita dengan tingkat protein tinggi yang disebut prolaktin dalam darah mereka. Obat-obatan, seperti antipsikotik dan anti-epilepsi, dapat menurunkan menstruasi.

4. Pendarahan Uterus Abnormal

Gangguan menstruasi bisa membuat seorang wanita mengeluarkan terlalu banyak darah atau tidak sama sekali dari organnya.

Karena itu, seorang wanita harus tahu pola menstruasinya dengan baik, mulai dari lamanya menstruasi, banyak darah yang dikeluarkan, dan kapan waktu menstruasinya setiap bulan.

“Saat panjang menstruasi berubah, di sinilah harus mulai meminta pertolongan. Pengenalan pola menstruasi menjadi sangat penting,” 


Penyebab Gangguan menstruasiMenjadi tidak teratur, atau bahkan terhenti sama sekali.
Peradangan panggul (pelvic inflammatory disease), yang disebabkan oleh bakteri dan menyerang organ reproduksi.
Beberapa gejalanya, yakni keputihan, menstruasi tidak teratur, nyeri panggul, demam, disertai mual atau muntah.

Menopause, jika Anda berusia sekitar 45-50 tahun dan sudah tidak lagi menstruasi selama 12 bulan maka Anda mungkin saja mengalami menopause. Gejala lainnya yang mungkin menyertai, yaitu: kulit kering, payudara mengendur, sulit tidur dan penurunan libido. Menopause di atas usia 45 tahun normal terjadi. Akan tetapi, jika kondisi ini terjadi di bawah usia 40 tahun, sebaiknya periksakan ke dokter. Kemungkinan penyebabnya adalah penyakit autoimun berupa primary ovarian insufficiency, atau dapat disebabkan oleh karena sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

hal-hal di atas, gangguan menstruasi juga dapat disebabkan oleh stres, olahraga berat, bahkan penyebab yang lebih serius, seperti kanker rahim atau kanker serviks.

DIAGNOSIS GANGGUAN MENSTRUASI

Diagnosis gangguan menstruasi ditujukan untuk mencari kemungkinan penyebab. Pertama-tama tentunya melalui wawancara terarah dengan pasien dan pemeriksaan fisik.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memeriksa langsung organ reproduksi Anda. Setelah itu, bergantung pada tanda dan gejala yang ditemukan, pemeriksaan tambahan yang mungkin diperlukan adalah:Tes kehamilan, untuk memastikan apakah gangguan menstruasi disebabkan oleh kehamilan atau tidak.Tes darah, untuk mencari ada tidaknya anemia, masalah perdarahan, infeksi, atau fungsi tiroid.USG, untuk melihat kondisi rahim, indung telur, dan rongga panggul.Pap smear, dilakukan untuk mendeteksi infeksi atau kanker serviks.Biopsi endometrium. Jika diperlukan, sebagian jaringan rahim diambil untuk dianalisis lebih lanjut.Sonohisterogram, yaitu prosedur USG dengan menyuntikan cairan ke dalam rahim, sehingga gambaran dinding rahim dapat divisualisasi.Pengobatan atau perawatan gangguan menstruasi bergantung pada penyebabnya.
Beberapa tindakan pengobatan yang mungkin, di antaranya:
Obat anti nyeri, untuk mengurangi nyeri.
NSAID, dapat mengurangi perdarahan ringan.
Kontrasepsi oral, dapat mengatur siklus menstruasi dan memperpendek lamanya.
Terapi hormon, jika gangguan hormonal menjadi penyebab.
Suplemen besi, untuk mengobati anemia akibat perdarahan.
Sedangkan prosedur yang mungkin dilakukan sesuai indikasinya:
Dilatase dan kuretase (D&C) adalah prosedur di mana dokter melebarkan serviks, untuk kemudian mengerok dinding uterus. Prosedur ini sering dilakukan. Perlu diingat bahwa darah menstruasi adalah hasil meluruhnya dinding rahim. Jika dinding rahim dikerok hingga tipis, sumber perdarahan pun menjadi lebih sedikit.Dalam kasus tumor, polip, atau fibroid, mungkin dibutuhkan operasi pengangkatan.Reseksi endometrium. Dinding endometrium diangkat. Prosedur ini dapat mengurangi kemungkinan hamil.Ablasi endometrium. Jika obat tidak juga dapat mengontrol perdarahan, dapat dilakukan ablasi, yaitu dengan menghancurkan dinding endometrium sumber perdarahan.Suatu prosedur pengangkatan rahim dan serviks. Prosedur ini mungkin diperliukan jika gangguan menstruasi disebabkan oleh kanker, atau endometriosis yang tidak merespons pengobatan.


4. POSTUR PRENATAL YOGA

KESEHATAN UMUM

Manfaat Yoga untuk Ibu Hamil serta Gerakannya yang Bisa Dilakukan di Rumah

Jaga kesehatan tubuh ibu saat kehamilan dengan olahraga yang tepat

Artikel ditulis oleh Fhani Putri Desma
Daftar isi artikel

Yoga merupakan salah satu olahraga yang dapat dilakukan oleh semua orang termasuk ibu hamil. Ternyata, yoga untuk ibu hamil memilki banyak manfaat untuk Moms dan janin.

Direkomendasikan ibu hamil melakukan yoga selama masa kehamilan.

Hal ini karena yoga untuk ibu hamil memiliki manfaat bagi perkembangan janin.

Manfaat yoga untuk ibu hamil, yaitu dapat membantu ibu bergerak lebih lentur di masa kehamilannya.

Di samping itu, juga dapat membantu ibu mempersiapkan energi menjelang persalinan nantinya.

Agar lebih jelas, yuk kita cari tahu lebih lanjut manfaat yoga untuk ibu hamil serta gerakannya.

Apa itu Prenatal Yoga?

Yoga adalah bentuk olahraga yang bisa dilakukan para ibu hamil.

Program yoga untuk ibu hamil ini menekankan pada teknik dan intensitas yang sebelumnya telah disesuaikan dengan kebutuhan fisik dan psikis dari ibu hamil dan calon bayinya.

Yoga dapat membantu kerja sistem saraf dan fungsi sistem fisiologis, seperti kekebalan, endokrin, neurotransmitter, dan kardiovaskular.

Selain itu juga, meningkatkan kesejahteraan psikologis, seperti frekuensi keadaan suasana hati yang positif dan optimisme.

Dalam sesi latihannya, yoga untuk ibu hamil terbagi menjadi beberapa tahapan atau teknik yaitu, pemanasan, pernapasan, meditasi, dan relaksasi.

Meditasi di sini berguna sebagai media self help yang akan memberi kenyamanan, ketentraman, sekaligus memperkuat diri Moms saat menjalani kehamilan.

Dengan kata lain, yoga untuk ibu hamil akan membantu mempersiapkan calon ibu secara fisik, mental, dan spiritual untuk menghadapi masa persalinan nantinya.

Selain itu, yoga untuk ibu hamil ini juga bisa melatih otot seputar kaki, panggul dan otot rahim sehingga nantinya bisa memudahkan pada saat melahirkan.

Tidak ada patokan usia kandungan ibu hamil yang boleh melakukan prenatal yoga.

Olahraga yoga untuk ibu hamil ini bisa dilakukan sedini mungkin, tergantung dari kondisi ibu hamil.

Manfaat Yoga untuk Ibu Hamil

Yoga untuk ibu hamil dapat memberikan banyak manfaat.

ADVERTISEMENT

Bukan hanya manfaat untuk fisik Moms saja, tetapi juga memberikan manfaat mental dan spiritual untuk Moms.

Apa saja manfaat yoga untuk ibu hamil yang diberikan? 

Berikut daftarnya!

1. Mengurangi Rasa Sakit di Punggung

Yoga untuk ibu hamil dapat mengurangi rasa sakit dan nyeri yang sering dialami selama kehamilan, termasuk sakit punggung.

Dengan membangun kekuatan inti di perut, Moms dapat menghilangkan sebagian tekanan dari punggung saat calon bayi tumbuh.

Yoga untuk ibu hamil juga dapat membantu mengurangi efek samping lain yang tidak diinginkan, seperti mual dan sakit kepala.

2. Pikiran Menjadi Tenang

Tak jarang ibu hamil dirundung rasa cemas karena memikirkan kesehatan janin dan proses kehamilan.

Kondisi ini membuat ibu hamil menjadi stres dan bisa mempengaruhi pada kesehatan janin.

Salah satu manfaat yoga untuk ibu hamil adalah mengelola stres, kesedihan, dan ketidakstabilan mood.

Selain itu, yoga untuk ibu hamil dapat membantu mengajari Moms teknik untuk menenangkan kecemasan, menjernihkan pikiran, dan menenangkan diri.

Semakin tenang pikiran Moms selama kehamilan, semakin baik untuk kesehatan Moms dan calon bayi.

3. Meningkatkan Kualitas Tidur

Ibu hamil sering kali sulit tidur, tetapi yoga untuk ibu hamil dapat membantu.

Saat Moms mempelajari cara bersantai dan menenangkan diri menggunakan teknik yoga, Moms akan merasa lebih nyaman di tempat tidur dan lebih mudah untuk tidur lebih lama.

4. Mengajari Teknik Pernapasan

Latihan pernapasan yang dilakukan selama sesi yoga untuk ibu hamil akan sangat membantu ketika proses persalinan.

Teknik yoga untuk ibu hamil ini mengajarkan Moms cara mengatasi sesak napas dan mengatasi kontraksi dengan memusatkan perhatian pada napas.

5. Hubungan Ibu dan Calon Bayi Semakin Dekat

Biasanya instruktur akan mengajarkan bagaimana berkomunikasi dengan calon bayi agar merasa nyaman, seperti mengusap perut sebelum memulai latihan.

Instruktur juga akan meminta Moms memberitahu kepada calon bayi bahwa akan melakukan gerakan bersama.

Itulah beragam manfaat yang akan ibu hamil dapatkan dari prenatal yoga.

Tentunya semua sangat membantu ibu hingga proses kelahiran nantinya.

Gerakan Yoga Untuk Ibu Hamil

Moms gerakan yoga untuk ibu hamil ini bisa dicoba di rumah, lho. Namun, harus tetap berhati-hati ya.

Yuk, Moms lakukan gerakan di bawah ini!

1. Cat/Cow Pose

Jika Moms sering mengalami sakit punggung, sebaiknya melakukan gerakan yoga untuk ibu hamil ini.

Rangkaian gerakan dasar, yaitu meregangkan tulang belakang dan memungkinkan perut menggantung, yang dapat meredakan ketegangan.

Gerakan ini juga dapat membantu memindahkan calon bayi ke posisi yang tepat saat persalinan.

Selain itu, gerakan ini akan membantu Moms selama persalinan.

Untuk memaksimalkan manfaat dari gerakan ini, latih napas Moms dengan menarik napas sambil melebarkan perut saat meregangkan tubuh.

Kemudian embuskan napas dan kontraksikan perut saat Moms berpose melengkung.

2. Balancing Table Pose

Foto: timesofindia.indiatimes.com

Cara mencoba gerakan ini, yaitu posisikan tubuh dengan gerakan merangkak, regangkan kaki kanan ke belakang dan raih lengan kiri ke depan.

Tahan selama 3-5 napas, lalu bergantian. Gerakan yoga untuk ibu hamil ini membutuhkan kekuatan inti untuk menjaga keseimbangan.

Oleh karenanya, baik untuk melatih otot perut, yang dibutuhkan selama persalinan.

Moms mungkin juga akan merasakan kelegaan dari nyeri ligamen bundar jika melakukan gerakan ini secara teratur.

3. Goddess Pose

Dapat membantu membangun kekuatan pada inti tubuh, seperti glutes, paha depan, paha belakang, perut, dan punggung.

4. Downward Facing Dog Against a Wall

Gerakan yoga untuk ibu hamil membantu meredakan ketegangan pada punggung atas dan bahu serta membuka sakrum dan punggung bawah.menghilangkan rasa mulas ketika persalinan semakin dekat.

5. Bound Angle Pose

Gerakan yoga untuk ibu hamil merupakan latihan postur tubuh yang baik untuk pernapasan.

Moms bahkan dapat melakukan pijatan pada kaki dan betis untuk meningkatkan sirkulasi darah dan meredakan ketegangan akibat penambahan beban pada perut.

Elemen Penting Yoga Untuk Ibu Hamil

Dengan rutin melakukan olahraga yoga, ibu hamil akan merasakan banyaknya perubahan, mulai dari perubahan hormonal, bentuk tubuh, hingga berat tubuh ibu sendiri.

Meski terlihat mudah untuk dilakukan, nyatanya prenatal yoga lebih sulit dari kelihatannya.

Ada tiga elemen penting yang perlu ibu perhatikan saat melakukan prenatal yoga. Penasaran? Yuk, baca lebih lanjut!

1. Pernapasan

Hal paling dasar yang dipelajari dalam prenatal yoga adalah melatih pernapasan.

Mengapa? Karena bernapas merupakan kunci dari kesadaran. Napas juga merupakan simbol dari kehidupan.

Napas dalam prenatal yoga akan membantu memasok oksigen untuk perkembangan janin, serta membantu ibu menjadi lebih rileks dan tenang.

2. Postur

Postur dan gerakan dalam prenatal yoga berfokus pada latihan otot dasar panggul, panggul, pinggul, paha, dan punggung.

Sehingga keluhan yang ibu rasakan seperti sakit pinggang, sakit punggung, atau nyeri akibat kehamilan, bisa teratasi dengan prenatal yoga.

3. Meditasi dan Relaksasi

Dalam setiap sesi prenatal yoga, akan diakhiri dengan relaksasi selama 5-10 menit.

Di saat ini, tubuh kita akan dibuat merasa rileks, tenang, dan damai setelah sesi yang membutuhkan banyak gerak sebelumnya.

Itulah berbagai manfaat yang akan ibu hamil dapatkan selama mengikuti prenatal yoga.

Jika tertarik mencoba, Moms sudah bisa mendapatkan gambaran umum seperti apa dan apa yang akan dilakukan dalam kelas prenatal yoga.

Selamat mencoba, Moms!

Sumber

Gerakan bisa langsung di peragakan.yang sudah kami sediakan.



4.ISTILAH-ISTILAH KEBIDANAN


5. KONSELING IBU HAMIL


6. KEHAMILAN RESIKO TINGGI

Kehamilan merupakan hal yang membahagiakan. Hasil yang diharapkan dari kehamilan yang baik adalah ibu dan bayi yang sehat, namun ada kondisi tertentu yang sebelum dan selama masa kehamilan dapat meningkatkan risiko bagi kesehatan ibu dan bayi. Ini disebut dengan kehamilan risiko tinggi. Di sini, Tim Ahli Nutriclub akan membantu Ibu untuk mengetahui apakah kehamilan Ibu berisiko tinggi atau tidak.

Kehamilan Risiko Tinggi

Bagi kebanyakan ibu hamil, kehamilan akan berjalan dengan baik, karena diperkirakan sekitar 6-8% kehamilan yang mengalami masalah. Namun sebagian ibu mengalami kondisi kehamilan yang berisiko tinggi.

Walau terdengar menyeramkan, sebenarnya adalah istilah bahwa kehamilan ini perlu mengalami pengawasan lebih baik karena kemungkinan timbul komplikasi lebih tinggi.

Kehamilan berisiko tinggi juga memiliki kemungkinan dua kali lebih besar akan kemungkinan kematian bayi setelah lahir dibandingkan kehamilan dengan risiko rendah.

Waspadai Kehamilan Berisiko Tinggi

Kemungkinan terjadinya persalinan  dan berat badan lahir rendah (IUGR) meningkat pada ibu dengan preeklampsia. Sebagai penyebab kematian dalam persalinan terbanyak, Ibu yang menderita tekanan darah tinggi perlu waspada. Kebiasaan pribadi ibu seperti minum alkohol dan merokok juga menjadikan Ibu tergolong dalam kehamilan berisiko tinggi. Merokok meningkatkan risiko pada kehamilan Ibu, antara lain: 

  • Kelainan bawaan pada bayi
  • Gangguan pada plasenta
  • Melahirkan prematur
  • Berat lahir bayi rendah 
  • Aborsi spontan.

Sementara itu, konsumsi alkohol selama kehamilan dapat menimbulkan beberapa risiko terjadinya  fetal alcohol syndrome, gejala di mana si Kecil mengalami retardasi mental, kelainan jantung, gangguan tumbuh kembang di dalam kandungan dan disfungsi sistem saraf.

Mengingat banyaknya kondisi yang dapat dikaitkan dengan kehamilan risiko tinggi, maka setiap Ibu, sebelum hamil, dengan atau tanpa kondisi medis sebelumnya, perlu menemui tenaga kesehatan terdekat untuk mempersiapkan kehamilan dengan baik agar kondisi berpotensi menganggu kehamilan dapat dideteksi dan diatasi secepatnya.

Sebaiknya menyiapkan yang terbaik bagi Ibu dan si Kecil agar kehamilan dan persalinan dapat berjalan lancar.

Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan Risiko Tinggi dan Rendah

Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi kehamilan berisiko rendah atau berisiko tinggi, antara lain:

  1. Tinggi badan Ibu kurang dari 140 cm
  2. Hamil pada usia lebih dari 35 tahun atau kurang dari 16 tahun
  3. Berat badan kurang dari 45 kg atau kelebihan berat badan
  4. Riwayat merokok dan konsumsi alkohol berlebih
  5. Semakin tinggi usia kehamilan, risiko kelainan genetik pada si Kecil akan meningkat, serta risiko kesulitan saat melahirkan juga akan meningkat. 
  6. Berkaitan dengan kehamilan di usia muda, kemungkinan seorang ibu untuk memperoleh bantuan tenaga kesehatan lebih rendah dan berkaitan dengan belum matangnya sistem reproduksi, sehingga kehamilan menjadi berisiko.
  7. Tinggi badan yang kurang dikaitkan dengan berat badan lahir rendah dan kemungkinan gangguan saat persalinan.
  8. Berat badan Ibu yang kurang akan berkaitan dengan bayi lahir rendah serta peningkatan risiko si Kecil mengalami gagal nafas dan komplikasi.
  9. Berat badan berlebih berkaitan dengan risiko menderita preeklampsia, diabetes selama masa kehamilan, berat badan bayi berlebih sehingga memungkinkan kesulitan persalinan.  

Untuk Mama yang ingin mengetahui informasi soal kehamilan secara lengkap, bisa mengaksesnya melalui tools yang disediakan oleh Nutriclub lewat fitur berikut:

  • Deteksi Potensi Mama Melahirkan Prematur – Mama akan dibantu untuk mendapatkan informasi faktor risiko persalinan  apa saja yang bisa membuat Mama melahirkan secara prematur melalui tes yang Mama lakukan sebelumnya.
  • Deteksi Potensi Mama Melahirkan Caesar – Mama akan dibantu untuk mencari tahu apakah ada potensi melahirkan secara caesar melalui beberapa tes.
  • Ensiklopedia Kehamilan untuk New Parents – Mama akan dibantu untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan si Kecil dalam kandungan dari minggu ke minggu, gaya hidup dan kesehatan, resep dan nutrisi yang baik untuk Mama dan janin melalui My Pregnancy Today

12.OBAT-OBATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


13. PERSIAPAN PRAKTEK DI RUMAH SAKIT


14. BIAYA KULIAH KEBIDANAN


15. PERSIAPAN MASUK KULIAH KEBIDANAN


16.APLIKASI KEBIDANAN || UPDATE TERBARU


17. ALAT-ALAT KEBIDANAN DAN FUNGSINYA


18. JURUSAN KEBIDANAN 


19. PERSYARATAN MASUK KULIAH     KEBIDANAN


20
. ASUHAN PERSALINAN NORMAL

      

21. PEMERIKSAAN FISIK ANC

                                    

22. ASUHAN PERSALINAN NORMAL


23. SENAM NIPAS || PIJAT OKSI

                      

24. EDUKASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK


"Semua materi yang kami sampaikan yang berbentuk audio video serta peraga". 

Semoga bermanfaat bagi semua yang mencari informasi seputar dunia kebidanan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUNCI SUKSES

DUNIA MAYA